We’ve had numerous conversations and meeting hours over what would be the topic of our session, how to best bring our expertise onto this platform and what we wish to achieve from this. As varied that our backgrounds are, the one thing that we do have in common is our passion for communications.
We have always sought to engage through various platforms of communications to make a difference. Why not begin with that, we finally ask ourselves, after what seemed like the twenty third topic was struck out. After all, communications is the basis of contacts and the connection in any community that allows for expression, exchanges, perception, interpretation and of course; for execution.
Imagine having the right infrastructure from the very beginning: the potential of a nation can be limitless! And like the building of anything, a strong foundation is a requisite. So let’s begin with the generation who will be driving our future – the youth.
As communication practitioners in the entertainment industry, we get to meet many young Malaysians in the course of our work. It is sad to observe that our youth are generally introversive - too shy to speak, passive, lacking in confidence and in self esteem.
We observe the following weaknesses as the most common among youth aged between 15 to 25 years old:
- Inability to speak fluently – weak in arranging proper sentences, limited vocabulary, weak voice projection, articulation, facial expression, body language, intonation and mind control. Minimum speech.
- Refraining from asking questions – possibly due to shyness, fear of asking the wrong questions, fear of being laughed or scolded at, lack of self confidence or lack of knowledge in the subject discussed.
- Incapable of generating new thoughts & ideas – although they are critical and creative, they tend to constrict themselves within traditional values.
- Weak in comprehensive communications - resulting in not understanding instructions, having to repeatedly work on a certain task, incorrect and therefore, unattractive results.
- Unable to formulate personal opinions - this is a discerning weakness. Opinions voiced out are more than often collective opinions of other people or of their parents'. Unable to analyze a situation with their own point of view and inclined to accept in faith the opinions of the adults. Often feel inferior and are afraid in making mistakes. There are also youth who fear of speaking up especially in public.
- Lacking in courtesy – those who can speak well would usually have a rather “westernized” style of communication often lacking in modesty and respect for the simple Eastern values. Also, "rojak" language, colloquial or slangs are often appropriately used.
- Unable to attract attention – uncreative, rigid, stereotypical, in-the-box and shallow presentation techniques.
But, looking at a different perspective, let’s face it, the young are not having it easy either. Expectations are mounting yet there are not enough opportunities to be taken seriously. How many of us remember the frustration of wanting to do more when our environment judges us by the number of years that we have lived? How much of our ideals and confidence crushed by the vicious repetitiveness of companies’ rules and routines that we forget the sight of our dreams?
So, what went wrong? Clearly, a lack of communication and articulation! For us, the young’s unlimited energy coupled with optimism and romantic views of the world ought to be tapped instead of being brushed off as naiveté versus the older generation’s prejudice of what’s achievable by their own account of experiences (or lack thereof). Though some argue that our youth today are not willing to put in the sweats (aside from other motivational-lacking complaints) but isn’t that the result of latch key parenting, one-for-all school programming that is not based on incentivizing differentiation and spoon-feeding education that reward regurgitation?
Indeed the gap will intensify unless we immediately launch into providing platforms to harness the youth’s energies; platforms that allow the young to articulate their skills and ambitions; and most important, platforms that call for innovation. It’s time we make it up to them. It’s time we spend some time to strategize –important to note the fine line that may tip into condescending actions; to make it conducive again for our young to be the best that they can be.
- Two best practices to get all of us inspired:
- The Dynamic Youth Awards and the Youth Achievement Awards in Scotland encourage young people to take on responsibilities and create personalized learning programmes based on their own interests.
- Funding of progressive organizations founded by and for young people from 2003 in the United States to allow for social enterprises has made a dramatic shift in how youth are standing collectively for issues.
- The few things to keep our discussion in check:
- What programs can effect and engage at grassroots in its bid to drive empowerment and exposure and strengthen communications skills?
- Lack of confidence is identified as one major setback in our graduates today. Could we have done something earlier to intervene? Can we do anything now?
- What platforms/opportunities/network can we (individuals/corporate companies) offer youth as their sounding board and test ground for their dreams?
- How can we create a level playing field for our youth to compete with the rest of the world? What other enabler will the youth need?
Kami berdua telah kerap bertemu, setiap kali berjam-jam lamanya, berbincang mengenai topik yang akan kami utarakan bagi sesi kami di ruangan ini. Kami cuba mencari cara terbaik untuk kami manfaatkan bidang kepakaran kami di landasan perbincangan ini selain mengenalpasti apa yang ingin kami capai dari aktiviti ini. Walaupun latarbelakang kami berbeza, namun kami sama-sama mempunyai minat yang mendalam dalam bidang komunikasi. Kami sentiasa mencari peluang untuk menggunakan pelbagai platform komunikasi yang berbeza agar dapat melakukan perubahan sosial. Memikirkan tentang itu, terus kami bertanya kepada satu sama lain - kenapa tidak kita mulakan disitu sahaja? Lagipun, komunikasi itu adalah asas kepada perhubungan dalam setiap komuniti yang membenarkan ekspresi, pertukaran, persepsi, interpretasi dan sudah tentunya, perlaksanaan.
Bayangkan sekiranya infrastruktur yang sesuai tersedia dari mula: potensi sesebuah negara itu tidak terbatas! Dan sama seperti membina apa sahaja, apa yang penting adalah asas yang kuat. Jadi marilah kita mulakan dengan generasi yang bakal memandu masa hadapan kita kelak – iaitu golongan belia.
Sebagai pengamal komunikasi dalam industri hiburan, kami banyak berjumpa dengan ramai anak muda Malaysia menerusi tugas harian kami. Kami merasa sedih melihat golongan anak muda kita yang secara amnya bersifat introvert – terlalu malu untuk berbicara, pasif, kurang keyakinan diri dan rendah diri.
Rata-rata remaja Malaysia dari usia 15 hingga 25 tahun mempunyai kelemahan seperti berikut:
- Gagal berbicara dengan baik – lemah dalam mengatur ayat, perbendaharaan kata yang terhad, projeksi suara dan artikulasi perkataan, mimic muka, bahasa badan, intonasi dan kawalan minda serta pengucapan yang minima.
- Tidak mahu bertanya - mungkin kerana malu, takut silap tanya, takut ditertawakan atau dimarah, tiada keyakinan diri atau tiada kefahaman subjek.
- Gagal berfikir secara baru – kritis dan kreatif tetapi masih mengkongkong diri dengan nilai tradisi.
- Lemah dalam pemahaman komunikasi – ini mengakibatkan arahan disalahertikan, kerja berulang ganda, hasil yang tidak menepati kemahuan dan kurang menarik.
- Tidak dapat mengutarakan pendapat peribadi – ini adalah kekurangan yang amat ketara. Pendapat yang diberikan selalunya adalah pendapat yang dikumpul dari orang ramai atau pendapat ibubapa mereka. Mereka gagal menganalisa situasi dari kacamata mereka sendiri dan menerima bulat-bulat pendapat orang dewasa. Selalu merasa serba kekurangan dan takut membuat kesilapan. Ada juga remaja yang takut bersuara terutama di hadapan orang.
- Gagal berbicara secara sopan – jika ada yang boleh berkomunikasi pula, cara mereka agak kebaratan yang selalunya tiada perasaan rendah diri dan tidak bertatasusila timur. Juga penggunaan bahasa rojak, bahasa pasar atau slanga remaja pada masa yang tidak sesuai.
- Tidak menarik perhatian – cara penyampaian pendapat tidak kreatif, rigid, stereotaip, “in-the-box” dan cetek.
Namun, jika dinilai daripada sudut pandangan lain, kehidupan anak-anak muda bukanlah semudah yang disangka. Harapan yang disandarkan menjulang tetapi tidak pula diberikan peluang untuk diambil secara serius. Berapa ramai diantara kita yang ingat dengan kekecewaan yang kita lalui dahulu sewaktu kita betul-betul mahu melakukan lebih banyak daripada biasa tetapi masyarakat sekeliling pula menilai kita hanya dengan umur kita sahaja? Betapa cita-cita dan keyakinan kita kerapkali dihancurkan oleh peraturan dan rutin syarikat-syarikat sehingga kita akhirnya terlupa akan cita-cita kita?
Jadi, di mana silapnya? Ternyata sekali disebabkan oleh kurang berkomunikasi dan kurang mendapat penjelasan! Bagi kami berdua, tenaga berterusan anak muda yang penuh dengan optimisma serta pandangan romantis mereka terhadap dunia harus diambil kira dan bukannya ditolak sebagai pemikiran naïf anak muda yang bertentangan dengan prejudis golongan yang lebih tua yang kononnya lebih arif tentang apa yang boleh dicapai berdasarkan pengalaman mereka sendiri (atau apa yang mereka tidak alami). Mungkin ada yang menyatakan bahawa anak muda masa kini keberatan untuk mengeluarkan peluh (selain pelbagai aduan-aduan mereka yang menampakkan kurangnya motivasi diri) tetapi bukankah itu hasil daripada kongkongan ibubapa, program sekolah satu sistem untuk semua yang tidak berasaskan pengasingan insentif dan pendidikan ala suapan yang mengharapkan luahan semata-mata?
Sememangnya jarak pemisah yang ada ini akan semakin merenggang melainkan kita segera menyediakan landasan untuk memanfaatkan tenaga anak-anak muda ini; landasan yang membenarkan mereka mengasah kemahiran dan cita-cita mereka; dan yang paling penting, landasan yang menggalakkan inovasi. Sudah tiba masanya untuk kita berikan tumpuan kepada anak-anak muda ini. Sudah tiba masanya untuk kita luangkan masa untuk mengatur strategi - dan kita harus peka agar jangan memperkecilkan pula kebolehan mereka - agar kita dapat semula menjadikan negara kita kondusif bagi anak muda kita untuk menjadi yang terbaik yang mereka mampu.
- Dua contoh amalan terbaik yang dapat memberikan inspirasi kepada kita:
- Anugerah “Dynamic Youth Awards” dan “Youth Achievement Awards” di Scotland menggalakkan belia di negara itu memikul lebih tanggungjawab dan mencipta program-program pembelajaran yang lebih tertumpu khas berdasarkan minat mereka.
- Pendanaan pelbagai organisasi progresif yang diasaskan oleh anak-anak muda di Amerika Syarikat sejak 2003 yang membenarkan penubuhan usahawan sosial telah melihatkan anjakan dramatik dalam gabungan belia mereka bagi menegakkan sesuatu isu.
- Beberapa perkara untuk difikirkan bagi tujuan perbincangan kita ini:
- Apakah program-program yang berkesan yang dapat menarik penyertaan akar umbi dalam usaha untuk memandu penguasaan dan pendedahan serta memperkuatkan kemahiran berkomunikasi?
- Kurang keyakinan diri telah dikenalpasti sebagai kelemahan utama para graduan kita hari ini. Adakah kita harus lakukan sesuatu pada peringkat yang lebih awal untuk menangani kelemahan ini? Apa pula tindakan yang boleh kita lakukan sekarang?
- Apakah landasan/peluang/rangkaian yang boleh kita (sebagai indivdu/syarikat korporat) hulurkan kepada golongan belia sebagai saluran dan tapak untuk mereka menguji cita-cita mereka?
- Bagaimana kita boleh menyediakan peluang bagi belia kita agar mereka dapat bersaing dengan belia lain di serata dunia? Apa lagi yang diperlukan oleh belia kita sebagai pemangkin?
No comments:
Post a Comment