Wednesday, July 27, 2011

Indonesia : AirAsia Tak Bedakan Gaji Pilot Asing


Pilot asing itu berasal dari berbagai negara seperti Malaysia dan Norwegia.

VIVAnews - Hari ini, sebagian pilot Garuda Indonesia akan menggelar aksi mogok. Aksi itu dilatarbelakangi kekecewaan pilot Garuda lokal yang merasa gaji yang diterimanya berbeda dengan pilot asing.


Manajemen Garuda menjelaskan, gaji penerbang asing dinilai lebih tinggi karena status penerbang asing hanya kontrak, bukan pegawai tetap, sehingga tidak mendapat berbagai tunjangan. Perekrutan pilot asing itu untuk mengisi kekosongan tenaga pilot karena penambahan pesawat Garuda yang mencapai 154 pesawat pada 2015.

Berdasarkan data ilustrasi gaji pilot yang disampaikan Garuda, penerbang asing mendapatkan gaji yang lebih tinggi, yaitu Rp68,8 juta per bulan. Sementara itu, gaji penerbang lokal mencapai Rp47,7 juta per bulan.
Namun, pilot asing itu tidak mendapatkan berbagai tunjangan dan bonus. Jika dibandingkan total penerimaan per tahun, pilot lokal masih lebih besar. Total penerimaan per tahun untuk pilot lokal sebesar Rp860 juta, sedangkan pilot asing Rp826 juta. Lengkapnya klik tautan ini.

Lalu, bagaimana dengan maskapai lainnya?


Corporate Communication Manager Air Asia, Audrey Progastama Petriny, menjelaskan, gaji pilot asing dan lokal besarannya sama. Gaji keduanya tidak berbeda dan pilot asing dapat menerima hal itu.

"Kami sampaikan kepada pilot asing, gajinya sekian, dan mereka bisa menerimanya," ujar dia kepada VIVAnews.com.

AirAsia memiliki 180 pilot. Dari jumlah tersebut, pilot asing hanya berjumlah 4 persen. Pilot asing itu berasal dari berbagai negara seperti Malaysia dan Norwegia.
Namun, ia enggan menyebut besaran gaji pilot AirAsia itu. "Itu rahasia. Secara umum, tiap perusahaan berbeda-beda, tergantung juga pengalaman dan jam terbangnya," tuturnya.

No comments:

Post a Comment